===== fiat justitia et pereat mundus =====

Jumat, 03 Desember 2010

Let’s Kill All The Liars

Pengunjung yang terhormat jangan ditelan mentah-mentah dulu judul yang provokatif di atas ya.. Memang sih pandangan tentang Advokat di masyarakat dan berbagai media di Indonesia sering memandang sinis profesi yang mulia ini, karena memang terus terang masih banyak rekan advokat yang keblinger. Banyak hujatan karena membela penjahat lah, pembunuh lah, pemerkosa lah atau bahkan membela penjahat koruptor. itu semua terbentuk karena ketidaktahuan masyarakat umum tentang profesi ini. tapi, advokat akan banyak dicari ketika orang sedang menghadapi perkara hukum yang mana dia tidak berdaya menghadapinya. maka daripada itu jangan mencela dulu profesi yang satu ini.

Ada William Shakespeare: “Let's kill all the lawyers”. Namun, sayangnya ucapan tersebut ditafsirkan secara harfiah dan negatif. Padahal, arti sebenarnya sangat positif bagi Advokat.  Ceritanya begini anak-anak, konon dahulu kala (kira-kira pas jamannya Robin Hood kali ya…? smile_nerd) di Inggris, sewaktu terjadi konspirasi dalam peristiwa Cade's Rebellion untuk menggulingkan Pemerintah Inggris yang sah waktu itu, dimulai dengan memusnahkan hak-hak dasar dari pria dan wanita yang sudah lama ada, semata-mata untuk mendirikan pemerintahan yang bersifat diktatorial.

Di situlah ungkapan “Let's kill all the lawyers” pertama kali terdengar. Ungkapan ini tidaklah datang dari juru penerangan Raja Henry VI, melainkan dari kalangan pemberontak. Karena mereka berkeyakinan, untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, yang pertama kali "dibunuh" adalah para Advokat yang mengerti hukum dan pasti tidak setuju atas tindakan inkonstitusional para pemberontak. Apalagi untuk mendirikan pemerintahan yang bersifat diktatorial. Dalam menghadapi ancaman pemberontak ini, Shakespeare mengingatkan bahwa Advokat adalah pelindung dari sistem pemerintahan yang liberal. Juga, merupakan ganjalan utama bagi pemberontak yang dapat menghancurkan kemerdekaan. Nah, jadi dalam hal ini, justeru Shakespeare tidak mendiskreditkan Advokat.

Advokat adalah profesi yang sangat “penting” di Republik ini dan Advokat adalah Profesi yang Mulia (Officium Nobile) dimana Advokat juga turut serta dalam menegakkan keadilan (tentunya tim AA Partners salah satunya…smile_devil). Justru karena pentingnya, maka banyak orang atau perusahaan yang menggantungkan nasibnya pada Advokat.

Ternyata, selain dicintai, tentunya oleh mereka yang sedang berperkara, Advokat juga menimbulkan suatu “rasa tertentu” pada pihak lain. Nah, untuk mengeluarkan uneg-unegnya itu, banyak hal mengenai pengacara yang dijadikan bahan lelucon.

Sumber lelucon-lelucon dalam blog ini sebagian berasal dari buku yang kita beli dengan judul “Humor Pengacara” terbitan Praninta Aksara, Maret 2000, selain juga mengumpulkan dari berbagai sumber, entah yang dapat dipercaya atau yang tidak dapat dipercaya (pokoknya terserah deh). Dan bagi mereka yang “ngerasa” atau bahkan tertonjok dengan lelucon-lelucon yang ada, mudah-mudahan tidak sakit hati lho. Kalau sakit hati ya, salah sendiri mengapa sakit hati. Tim AA Partners aja gak sakit hati kan? karena AA Partners tidak merasa sebagai advokat yang busuk. Maka daripada itu, mari kita teriakkan “let’s kill all the liars …”

Selamat mengakak riaaa ….

 
Kembali lagi ke atas
Visit InfoServe for Blogger backgrounds.