Seorang pria yang sudah sekarat memanggil pengacaranya yang juga sahabat kentalnya untuk memberikan sebuah pengakuan.
Ingat gak, sewaktu pihak berwajib memeriksamu setelah kau mencuri uang dan cek klienmu?
Sebenarnya akulah yang mengadukanmu ke pihak berwajib. Kulakukan itu karena aku tidak suka dengan sikapmu yang tidak jujur setelah kau menjadi seorang pengacara. Kupikir dengan cara begitu kau akan sadar.
“kau tidak usah khawatir”, kata pengacara itu, “tenang sajalah. Kau kan sedang sakit”.
“kau ingat tidak ketika kau menyogok hakim dan ketika kau diperiksa oleh jaksa selama lima jam. Jaksa yang juga kau sogok? Aku ingin kau tahu bahwa akulah yang melapor ke FBI dengan alasan yang sama. Lalu, kau ingat tidak ketika istrimu mengetahui kau berselingkuh dengan salah seorang muridmu, sampai akhirnya ia menceraikanmu. Akulah yang memberitahukannya”.
“yah, sekarang yang sudah ya sudahlah”, kata pengacara itu.
“karena sekarang aku sudah mengeluarkan semua isi hatiku, kuharap aku bisa meninggal dengan tenang setelah kau telah memaafkanku”.
“memaafkanmu?!” Tanya si pengacara, “kau pikir siapa yang meracunimu?”
